Serial GREAT THINKERS: "Fritjof Capra dan Hantu Titik Balik Peradaban Manusia"


Peradaban manusia akan selalu ditandai dengan pelbagai peristiwa. Termasuk peristiwa kemanusiaan. Adagium kuna menyatakan setiap seratus tahun akan terjadi titik balik peradaban. persoalannya adalah apakah akan mengarah pada kebaikan atukah pada kesengsaraan atau kejelekan. Inilah yang masih harus diperdebatkan
Soal banyaknya permisivisme dalam kehidupan sehingga membuat miris kaum beriman dan penganut aliran humanisme. Permisivisme budaya yang menggejala dalam lima tahun terakhir menyebabkan terjadinya banyak perubahan dalam kehidupan umat manusia.
Maraknya vulgarisasi (vulgarisme) dalam politik, etika yang ditinggalkan dalam dunia akademik (ilmu pengetahuan) munculnya plagiarisme dalam dunia pendidikan tinggi adalah bentuk-bentuk titik balik peradaban umat manusia yang luhur. Kaum perempuan juga sering menjadi "korban" vulgarisasi peradaban yang tengah marak di Indoensia. APakah perempuan dapat melakukan perlawanan yang tidka menyebabkan resistensi di kalangan kaum Adam. Ini juga sebuah persoalan etrsendiri. Bahkan sebagian kaum perempuan tampak menikmati atas vulgarisasi peradaban yang terjadi di Indonesia.
Jalan ketiga kemanusiaan adalah menawarkan peradaban baru. sayangnya belum jelas apa tawaran dari jalan baru peradaban tersebut. apakah peradaban manusian sesama pemangsa manusia (manusia sebagai homo homini lupus) dan sekalgus sebagai leviathan ataukah yang lain, kemanusiaan menjadi basis dalam kehidupan umat.
Pertanyaan-pertanyaan, dimana sebenarnya letak kesalahan umat manusia yang mengemban peradaban luhur agar sesama manusia bisa hidup saling berdampingan, saling membantu dalam kesulitan dan seterusnya. tetapi, mengapa sesama umat manusia senantiasa terjadi pertikaian dan perkelahian bahkan saling membunuh? Apa yang harusnya dilakukan umat manusia jika kita memang berhaap terjadinya perjalanan peradaban yang lebih humanis.
Humanisme tidak ada terjadi ketika tidak ada "cinta". Cinta kepada alam, cinta kepada lingkungan sekitar dan cinta akan sesama manusia? Mungkinkah dalam dunia serba canggih, elktronik, mekanik dan serba instan ini diciptakan peradaban yang penuh dengan kemanusiaan dan cinta? dimanakan peran-peran perguruan tinggi sebagai tempat bersemaianya bibit peradaban yang luhur dapat ambil bagian jika dalam dunia perguruan tingi juga terjadi saling cakar mencakar antar akademisi, karena perebutan kekuasaan di dalam kampus, misalnya dan juga terjadi penipuan dalam bentuk akadmeik?
inilah pentingnya mendiskusikan "titik balik peradaban" yang dulu pernah diintrodusir oleh Fritjof Capra seorang fisikawan yang mempelajari kearifan-kearifan luar biasa dan membaca fenomena alam karena ulah tangan-tangan jahil manusia di muka bumi.

Narasumber : Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, Prof. Dr.Faruk, HT (FIB UGM)
Waktu : Kamis 22 Juli 2010
Tempat : Ruang Seminar Lt 5 Sekolah Pascasarjana UGM
Peserta
Dosen, jurnalis, Mahasiswa S 3, S 2 dan S 1 serta para peminat studi peradaban dan kemanusiaan di lingkungan Yogyakarta