SPs (10/6) “Perlakukan hewan qurban dengan baik, karena ia adalah hewan mulia yang akan ‘mengantar’ shohibul qurbannya ke surga, sehingga persiapan sarana dan prasarana penyembelihan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Asah pisau setajam mungkin dan lakukan prosedur pengecekan ketajaman pisau. Dilarang menggunakan pisau yang tidak tajam, apalagi pisau yang bergerigi. Pisau penyembelihan tidak diperkenankan untuk digunakan bersama menyembelih hewan najis dan siapkan pisau sesuai peruntukannya (unggas, kambing/domba, sapi/kerbau, kuda, unta dll)”.
Pada saat proses akan menyembelih hewan qurban, dilarang memukul, menendang, maupun melukai hawan qurban. Setelah keempat kaki sapi diikiat, tidak perlu meletakkan kayu atau bambu di antara keempat kaki sapi, dilarang menarik-naris ekor pada sapi yang disembelih.
Hal tersebut disampaikan oleh Ir. H. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., PhD., IPM., ASEAN Eng, dosen pada prodi di Prodi Agama dan Lintas Budaya minat Ekonomi Islam Sekolah Pascasarjana UGM dari Fakultas Peternakan, Wakil Ketua Halal Center UGM, yang bertindak sebagai narasumber pada acara Talkshow: Prosedur Penyembelihan Hewan da Penanganan Daging Qurban yang Higienis, yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana UGM di Auditorium Lt. 5 Gedung SPs UGM, pada Jumat, 7 Juni 2024.
Pada saat proses penyembelihan lakukan proses penyembilahan dengan benar dan syar’i. Penyembelihan dengan memutus 3 saluran di leher bagian depan yaitu saluran nafas (tenggorokan/ trakhea; hulqum), saluran makanan (kerongkongan/esofagus, dan Pembuluh darah (arteri karotis dan Vena jugularis; wadajain).
Dilarang menyembelih hingga memutus leher atau sumsum tulang belakang (spinal cord), juga dilarang memotong kaki dan ekor hewan, serta dilarang menguliti hewan kecuali setelah diyakini hewan benar-benar telah mati pasca penyembelihan.
Kesalahan-kesalahan yang kadang terjadi adalah persiapan ilmu kurang, kuda-kuda salah, kostum salah, hewan tidak dipegang kuat keempat kakinya saat penyembelihan.
Sesudah disembelih, perlu periksa keadaan organ dalam, dan apabila menemukan ketidakberesan pada pada organ dalam sebaiknya panitia segera hubungi ahli kesehatan ternak. Jangan memotong-motong daging sambil merokok, hindari batuk dan atau bersin langsung ke arah daging, jangan lagi mencuci jerohan di sungai.
Hal yang juga perlu dilakukan pada saat menangani daging qurban adalah, lembari tangan dengan sarung tangan plastik, sisakan daging pada tulang dan jangan meletakkan daging di permukaan tanah. Pisahkan pengelolaan daging dan jerohan. Pada saat distribusi daging, gunakan tempat yang layak dan aman.
Kegiatan ini juga selaras dengan implementasi SDGs Nomor 3 yaitu tentang good health and well-being
Penulis : Arni Wistratun
Editor: Ana Anggraini