Lesson Learnt from Alumni: Implementasi Pendidikan Berkualitas dalam Dunia Kerja

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Tinggi (MMPT), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan MMPT Talks #5 dengan tema “Lesson Learnt from Alumni” pada Jumat (17/11). Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini menghadirkan tiga alumni untuk berbagi pengetahuan serta pengalaman terkait peran dan implementasi manajemen pendidikan tinggi di dalam bidang pekerjaan masing-masing. 


“Kegiatan ini merupakan sharing pengalaman yang sangat berharga, memberikan manfaat bagi semua baik SPs maupun peserta karena dari hal ini, kita bisa mengambil best practices yang dapat menjadi pelajaran dan kemudian diterapkan dengan inovasi di tempat kerja masing-masing” ujar Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya membuka acara.


MMPT Talks #5 kali ini turut menghadirkan Kepala Kantor Administrasi Sekolah Pascasarjana UGM, Ika Krisnadewi, S.Psi., M.Sc., sebagai moderator untuk memandu jalannya kegiatan. Webinar dibagi menjadi tiga sesi dan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi.


Narasumber sesi pertama adalah koordinator bidang data dan administrasi  di Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi (SPMRU) UGM, Rosi Setyorini, S.H., M.Sc.. Sebagai alumni, Rosi menjelaskan bahwa apa yang dipelajari semasa kuliah sangat relevan dengan pekerjaannya saat ini di bidang penjaminan mutu. Salah satu pelajaran yang dapat diterapkan adalah terkait sistem penjaminan mutu internal dan eksternal sebagai faktor penting dalam proses akreditasi. Siklus SPMI yang terdiri dari penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan atau biasa disebut PPEPP yang sering menjadi bahan diskusi selama masa kuliah, sekarang menjadi bagian pekerjaan utama Rosi. 


“Jika bisa mengulang masa kuliah lagi, ingin rasanya kembali” tuturnya mengenang pembelajaran masa kuliah. Kemudian, Rosi pun berpesan kepada mahasiswa MMPT agar dapat aktif mencari artikel sebagai bahan diskusi karena dari hal tersebut mereka dapat menemukan hal baru yang nantinya dapat diterapkan di pekerjaan masing-masing. 


Setelah sesi pertama, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pentingnya ilmu manajemen pendidikan tinggi di bidang pengawasan internal non akademik yang disampaikan oleh sekretaris satuan pengawasan internal (SPI) Universitas Negeri Yogyakarta, Aris Sulistyono, S.Pd.T., M.Sc.. Aris, alumni MMPT tahun 2017, menyampaikan lingkup pekerjaannya di SPI yang bertugas mengawal transformasi kelembagaan di bidang organisasi, keuangan, sumber daya manusia, kemahasiswaan, dan sarana prasarana. 


Selain kedua bidang di atas, ilmu manajemen pendidikan tinggi juga memiliki peran penting dalam admisi dan akademik yang disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Ari Santosa, S.T, M.Sc. selaku Kepala Biro Admisi, Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Ari menyampaikan bahwa di institusi tempatnya bekerja memiliki aturan organisasi tata kelola (OTK) untuk mengatur struktur dan standar operasional prosedur yang mengingatkannya pada mata kuliah manajemen organisasi. Lebih lanjut, Ari menjelaskan lingkup kewenangannya yang salah satunya adalah memberikan layanan administrasi penerimaan mahasiswa baru. 


“Saya merasa bersyukur sekali dapat berkuliah di MMPT karena setelah mendapat amanah menjadi Kepala Biro Admisi, Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, semua ilmu semasa kuliah ternyata sangat dapat diterapkan. Tetapi dengan satu catatan, kita tetap harus update ilmu karena mau tidak mau kita harus mengikuti zaman dan kebijakan pemerintah yang mana saat ini aturan cepat berubah” ucap Ari sebagai penutup.


Acara MMPT Talks #5 ditutup dengan sesi diskusi dengan para peserta. Kegiatan ini terbuka baik bagi mahasiswa maupun pemerhati atau peminat keilmuan manajemen pendidikan tinggi. Harapannya, acara rutin yang diselenggarakan MMPT ini dapat memberikan pemahaman dan bekal kepada mahasiswa khususnya terkait kasus nyata di dunia kerja. MMPT Talks #5 dengan tema “Lesson Learnt from Alumni” dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang diusung oleh SDGs nomor 4 mengenai Quality Education. (Muthia)