Tingkatkan Kualitas Publikasi, Mahasiswa SPs UGM Ikuti Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah


SPs (16/11) Dalam menyikapi tuntutan publikasi yang semakin tinggi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) menyelenggarakan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah. Kegiatan ini dihadiri 227 mahasiswa program magister dan doktor yang dilaksanakan pada 14-15 November 2023, bertempat di Ruang Auditorium Lantai 5, Gedung SPs UGM. 


Agar sejalan dengan SDGs nomor 4 mengenai peningkatan kualitas pendidikan atau Quality Education, seminar ini diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.


Pelatihan penulisan karya ilmiah menjadi agenda tahunan SPs UGM dalam rangka memfasilitasi mahasiswa yang sedang proses penulisan tesis maupun disertasi agar dapat menerbitkan naskah publikasi optimal. 


Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dalam sambutannya menyampaikan “Publikasi seperti hantu bagi mahasiswa pascasarjana, melalui kegiatan ini saya berharap mahasiswa SPs UGM dapat menulis karya ilmiah hingga diterbitkan pada jurnal terindeks baik nasional maupun internasional. 


Sejalan dengan keputusan Mendikbudristek, kedepan kita akan memperbaiki dan menaikkan kualitas syarat kelulusan untuk jenjang pascasarjana dengan berbagai macam diseminasi, skema ini masih dalam tahap diskusi dan menunggu payung hukum dibuat”, ujar Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr. (Selasa, 14/11/23).


Pelatihan penulisan terdiri dari empat sesi pleno dan dua sesi paralel yang mengundang empat narasumber utama dari UGM. Pada sesi pleno pertama, Prof. Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For., yang masuk dalam daftar World’s Top 2% Scientists bertindak sebagai narasumber. Topik yang dibahas mengenai perkembangan mutakhir, dinamika, dan tantangan dalam dunia karya ilmiah. 


“Perubahan paradigma saat ini memandang iptek dan akumulasi pengetahuan paling berpengaruh dalam produktivitas pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jadi tuntutan intelektual kapital sangat tinggi, terlebih untuk mengejar ketertinggalan negara-negara di ASEAN dibandingkan dengan Amerika dan Eropa”, ujar Prof. Maryudi. 


Untuk membekali mahasiswa bagaimana menulis naskah publikasi yang baik dilaksanakan sesi paralel membahas mengenai karakteristik dan struktur naskah publikasi serta menulis telaah pustaka dan kerangka teori. Agar lebih spesifik, sesi paralel dibagi menjadi dua kelas konsentrasi yaitu sosial humaniora (soshum) dan sains teknologi (saintek). 


Selanjutnya dihari kedua membahas mengenai visualisasi grafik dan gambar serta integritas akademik dan kecerdasan buatan. Setelah kegiatan ini, mahasiswa diminta untuk mengumpulkan naskah publikasi dan akan dipilih 8 naskah terbaik yang mendapatkan insentif sebesar Rp 500.000,00. (SPs/Asti).