"Puber Kedua” pada Perempuan Dapat Diatasi

SPs (14/9) Istilah “Puber Kedua” yang berkembang di masyarakat tidak benar ada dalam dunia medis. Yang ada adalah perubahan dari segi fisik maupun psikologis seiring bertambahnya usia pada seorang perempuan. Perubahan tersebut dapat berupa keinginan untuk selalu diperhatikan, mudah marah serta emosi, terobsesi berpenampilan menarik, dan lain sebagainya. 


Hal ini disampaikan oleh Ratna Yunita Setyani Subardjo, S.Psi., M.Psi pada acara Seminar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (SPs UGM). 

Bertempat di Auditorium lantai 5, gedung SPs UGM, Seminar Dharma Wanita diikuti oleh anggota DWP dari berbagai unit kerja di UGM, dan telah dilaksanakan pada Kamis, 14 September lalu. 


“Semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada anggota DWP UGM khususnya dan masyarakat pada umumnya agar dapat menjaga keharmonisan menjalani kehidupan berumah tangga”, ucap Ketua DWP SPs UGM. 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh DWP SPs UGM bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anggota DWP UGM dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya menjaga keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mencapai kesetaraan gender dalam kehidupan berumah tangga sesuai dengan SDGs point ke 5.


Dalam menjaga fokus ibu-ibu selama mengikuti seminar, Ratna memberi latihan senam otak dengan mencontohkan beberapa gerakan tangan diiringi nyanyian dan peserta diminta untuk mengikuti gerakan tersebut sesuai instruksi. 


Senam otak bertujuan agar pikiran peserta benar-benar tuned in pada materi yang disampaikan. Ibu-ibu diminta untuk melupakan sementara beban pekerjaan yang ada dirumah maupun dikantor, dan kendala atau masalah yang sedang dihadapi. 


Ratna menegaskan bahwa meskipun istilah “Puber Kedua” pada usia renta tidak ada, namun berbagai permasalahan psikologis banyak terjadi bahkan bisa mengakibatkan rusaknya kesehatan mental dan depresi. 


Untuk mencegah hal tersebut terjadi, kita bisa mengenali kekuatan diri kita, mengetahui kelebihan dan kekurangan, mencari support system yang positif, serta percaya diri dalam melakukan sesuatu. 


Ika Krisnadewi selaku Kepala Kantor Administrasi SPs UGM bertindak sebagai moderator dalam seminar, kegiatan ditutup meriah dengan pembagian doorprize dan bagi peserta yang aktif bertanya diberikan kenang-kenangan. (SPs Asti).