
Yogyakarta (28/3) Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada menggelar ujian terbuka untuk disertasi Andi Faisal, mahasiswa Kajian Budaya dan Media. Promosi Doktor berlangsung di Ruang Seminar lantai V, Sekolah Pascasarjana UGM. Pada kesempatan ini Andi memaparkan hasil penelitiannya tentang transformasi kultural dan kehidupan social ruang public warung-warung kopi di Makassar beserta relasi-relasi kuasa di dalamnya. Kajian ini menunjukkan bahwa dinamika warung kopi telah membentuk klasifikasi dan realias ruang serta wacara warung kopi sebagai ruang publik di kota Makassar pada era pascareformasi.
Dalam paparannya, Andi menegaskan bahwa penelitian ini disorot dalam perspektif kajian budaya dengan menggunakan kerangka spatio-publico sphere, yaitu pendekatan yang melihat ruang publik warung kopi, baik dari kerangka public space maupun public sphere. Hasil penelitian menunjukkan bahwa era pascareformasi menjadi poin krusial terhadap transformasi kehidupan warung-warung kopi di Makassar. Produksi ruang dan wacana berubah dari sosiokultual menjadi sosial politik dan ekonomi untuk konstruksi relasi kuasa atas public Makassar. Setiap elemen publik hadir bersama-sama memproduksi ruang sosial warung kopi, yang membuat warung kopi menjadi ruang politik (space of politics) sekaligus politik atas ruang (politis of space).
Konsepsi ruang ketiga (third space) tidak relevan lagi ketika publik Makassar memanfaatkan warung kopi sebagai tempat kerja (ruang kedua), ruang bersosialisasi membangun jaringan, pertunjukan seni, dan kontestasi. Meskipun berfungsi ruang publik, warung kopi tetap memiliki publiknya masing-masing, yang membuatnya berada di antara ruang publik dan ruang privat sekaligus. Kontestasi atas dominasi dan komodifikasi warung kopi juga terus bermunculan yang menuntut hak atas ruang publik, baik melalui partisipasi kaum muda kritis maupun melalui warung kopi “alternatif” yang dibentuk oleh mereka yang bergelut di dunia aktivisme. (SPs/Eni)