Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, proses pembangunan harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pengaruhnya terhadap lingkungan, melalui promosi etika lingkungan. Istilah 'pembangunan berkelanjutan' mengacu pada Agenda 21, yang menyerukan perhatian untuk diberikan masalah lingkungan, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya dari pengelolaan sumber daya alam, termasuk keanekaragaman hayati komponen dan sumber daya alam lainnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada menggunakan pendekatan ekologi geografis yang mengintegrasikan aspek fisik, biologi dan sosial budaya lingkungan.