Program Studi Kajian Budaya dan Media (Prodi KBM) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Pelatihan Etnografi pada Selasa (04/06) bertempat di Ruang Sidang A, Lantai 5, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM. Pelatihan bertemakan “Ekspedisi Etnografi di tanah Papua: Patologi, (Dis)-Informasi Konflik, dan Cipta Kondisi” diikuti oleh mahasiswa program magister dan doktoral Prodi KBM. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan membahas disinformasi yang terjadi di Papua. Dengan menggunakan metode etnografi, mahasiswa dapat memahami secara mendalam mengenai konflik-konflik sosial, budaya, dan politik yang terjadi di Papua.
Peneliti senior di Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS (Center for Strategic and International Studies), Dr. Vindhyandika Djati Perkasa, menjadi narasumber dalam kegiatan. Selama pelatihan berlangsung Dr. Vindyandika mengajak mahasiswa untuk aktif berpendapat di setiap sesi pembahasan. Mahasiswa juga diajak untuk mengangkat isu di Papua menjadi sebuah tulisan. Ketika ditanya mengenai rencana topik penelitian akhir, beberapa mahasiswa menunjukkan ketertarikan dengan mengangkat tangan untuk menjadikan isu-isu di Papua sebagai bahan penelitian tesis maupun disertasi.
Pada pemaparannya, Dr. Vindhyandika menyampaikan bahwa terdapat banyak disinformasi mengenai Papua dan tersebar di berbagai media sosial. Disinformasi ini dapat mempengaruhi sentimen masyarakat terhadap apa yang terjadi di Papua.
“Informasi Papua yang ada di media membentuk dua sentimen besar. Sentimen positif ditampilkan melalui kebaikan yang dilakukan oleh kepolisian/TNI di Papua. Sementara untuk sentimen negatif berkaitan dengan aksi KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang banyak menggunakan kekerasan dan menimbulkan korban jiwa”, ujar Dr. Vindhyandika.
Aziz, Mahasiswa Magister Prodi KBM menanyakan bagaimana cara mengemas etnografi ketika masuk dalam sebuah kelompok/komunitas yang terdapat perbedaan pandangan di dalamnya. Dr. Vindhyandika menjelaskan bahwa dalam etnografi tugas kita adalah menginterpretasikan mengapa pandangan tersebut ada, serta variabel dan alasan apa yang mempengaruhi pandangan tersebut.
Sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan, nantinya mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan presentasi terkait eksperimen etnografi yang telah dilakukan. Pelatihan ini mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam bidang pendidikan dasar. Kegiatan semacam ini akan terus dilakukan oleh Prodi KBM agar dapat meningkatkan wawasan serta keterampilan mahasiswa dalam mengkritisi dan meneliti keadaan di lingkungan sekitar maupun berbagai daerah dengan memilah informasi yang mereka terima.
Tags Keterampilan; Mahasiwa; Konflik; Papua; SDG 4: Pendidikan Berkualitas; SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh; SDGs
Penulis: Asti Rahmaningrum