Yogya (7/9), Sebagai puncak peringatan Dies Natalis ke-35, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menggelar Orasi Ilmiah di Ruang Auditorium SPs UGM. Orasi ilmiah tersebut dibuka oleh Dr. Samsul Maarif selaku ketua Dies Natalis SPs UGM tahun ini. Acara dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Dekan oleh Prof. Dr. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D.
Orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Dr. Mohtar Mas’oed, M.A dengan judul “Menjaga Kepercayaan Publik terhadap Demokrasi di Era Post-Truth”. Dalam orasinya, Prof. Dr. Mohtar Mas’oed, M.A. menjelaskan bahwa persepsi positif masyarakat Indonesia terhadap pemerintah cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Denmark, Australia, dan Swedia. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat tinggi mencapai angka 90%, sedangkan partai politik mendapat kepercayaan yang paling rendah hanya mencapai angka 56%. Masyarakat menganggap militer Indonesia telah bekerja sesuai keinginan masyarakat, sedangkan partai politik semakin tidak dipercayai.
Demokrasi yang diidamkan masyarakat memiliki tiga nilai dasar yaitu kebebasan, kesetaraan, dan toleransi. Politik yang merupakan panggilan hidup telah beralih fungsi. Tantangan-tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah adanya profesionalisasi politik. Segalanya telah dimanipulasi. Kemudian ketika publik yakin bahwa yang dikatakan politisi bukan yang sesungguhnya, publik akan kehilangan kepecayaan pada nilai democratic citizenship. Adanya media baru (internet, media sosial) membawa debat politik yang cenderung tanpa identitas. Sistem politik semakin tidak relevan dengan upaya penyelesaian krisis . Hal ini berdampak terhadap terjadinya politico-mania maupun anti-politics sehingga semua urusan seolah-olah harus diselesaikan dengan jalan politik, tetapi cara berpikir, bersikap dan berperilakunya seperti anti-politik.
Sebagai penutup orasinya, Prof. Dr. Mohtar Mas’oed, M. A. mengajak para akademisi untuk turut menanggapi tantangan-tantangan dalam dunia politik yang terjadi saat ini. (Sps UGM/Tiara)