Jogja (17/5) Perkembangan teknologi kedokteran baik terkait dengan modifikasi genetik, contohnya untuk menghindari penyakit yang akan muncul pada seseorang di waktu yang akan datang, ataupun seleksi genetik seperti untuk menentukan bayi yang akan lahir laki-laki atau perempuan, cerdas atau tidak, tinggi atau pendek, sudah dapat dilakukan, termasuk terapi stemcell dipadukan dengan terapi genetik, dapat digunakan untuk memperpanjang hidup seseorang.
Namun hal tersebut tentu terkait dengan etik di bidang kedokteran, sejauh mana batasannya, mana yang boleh mana yang tidak. Karena teknologi sudah ada, yang dilaksanakan sudah ada, gatewaynya untuk menjaga kesana yang belum jelas. Para ahli etik, ahli legal dan profesional perlu mempertimbangkan benefit and risk berkaitan ini.
Hal tersebut terungkap dalam acara Angkringan HELP 5th Series: Bioethics in Health Care Servicer II dengan tema Help Humanity Ethics Legal Professionalism yang disampaikan oleh dr. Rusdy Ghazali Malueka, Ph.D., Sp.S(K) dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, sebagai pembicara dalam acara yang dilaksanakan oleh Prodi Bioetika Sekolah Pascasarjana UGM bekerjasama dengan Center for Bioethics and Medical Humanities FKKMK UGM di Loman Park Hotel pada Kamis, 16 Mei 2024.
Dr. Rusdy juga menyampaikan data dari sebuah jurnal yang memuat tentang New technologi in neurology atau teknologi-teknologi baru atau teknologi lama tapi aplikasi baru yang digunakan untuk peningkatan fungsi neurologi seseorang, baik fungsi kognitif, motoris atau pun fungsi yang lain.
Tipe teknologi yang saat ini paling banyak dipakai adalah Advanced Neuroimaging, yaitu teknologi seperti MRI, Functional MRI dll, baru kemudian dengan tipe teknologi lain seperti Biosensors, Electrophysiology, Neurostimulation, Neuromodulation, Telemedicine, Apps, Artificial Intelligence, Machine Learning, Deep Learning, Virtual Reality, Robotics, Online Database System, New Genetic and Laboratory Techniques, Data Review, Usability, Online Training dan Interactive Video Games.
Pada kesempatan ini , Kaprodi Bioetika Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA, juga menyampaikan akan adanya International Bioethic and Humanities Conference dengan tema Bioethics to Preserve Humanity: Navigating through Environmental Crisis and Rapid Technology Advancement di Jogja tanggal 6-8 November 2024 mendatang.
Kegiatan ini juga sesuai dengan SDGs Nomor 3 tentang Good Health and Well-being
Penulis : Arni Wistriatun
Editor : Ana Anggraini
Foto : Dokumen Prodi
Kata kunci :#SDGs 3#Good Health and Well-being#neurologi#genetik