Yogyakarta, Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM menggelar Workshop Sekolah Bidang Ilmu (SBI) di Abimanyu Wisanggeni Meeting Room, The Alana Convention Center Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Budi Wignyosukarto, Wakil Rektor Bidang Aset dan SDM UGM menyampaikan bahwa ke depan, tidak ada lagi dosen tidak tetap fakultas, yang ada adalah dosen tetap universitas. Dan dengan adanya SOTK yang baru ini, maka diharapkan support dari fakultas-fakultas kepada Sekolah Pascasarjana UGM dapat benar benar terwujud.
Sementara dalam sambutannya, Wakil Direktur Bidang Akademik, Pengembangan dan Kerjasama Sekolah Pascasarjana UGM menyampaikan di akhir pertemuan hendaknya dapat menyimpulkan dan mematangkan pengeloaan prodi-prodi dalam kelompok SBI. Lebih lanjut Prof. Suryo juga berhadap agar kurikulum 2017 dapat sekaligus terbentuk.
Saat ini SPs UGM mengelola sebelas prodi dan tiga belas minat studi S2, Sedangkan untuk S3, ada sepuluh prodi juga dikelola di SPs UGM. Dengan adanya SOTK yang baru ini, SPs UGM nantinya akan mengelola lima SBI berdasarkan usulan rektor ke senat akademik, antara lain, Social Ethic (Etika Sosial), Molecular Biology and Biotechnology (Biologi Molekuler dan Bioteknologi), Enegy, Environmental and Technologi (Energi Lingkungan dan Teknologi), Heritages and Tourism (Warisan Budaya dan Pariwisata), Food Sovereignty (Kedaulatan Pangan), dan yang terakhir Leadhership and Policy Innovatioan (Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan)
Setiap SBI membawahi beberapa program studi dan minat studi yang berkesusaian berdasar pada alasan akademik, rancangan kegiatan dan kurikulum. Masing masing SBI dipimpin oleh ketua dan sekretaris. Sekolah Pascasarjana UGM juga mengalami sedikit perubahan nama menjadi Sekolah Pasasarjana Lintas Disiplin (SPs LD).
Pada Workshop hari kedua, Wakil Rektor Bidang Akademik dan kemahsiswaan UGM akan memberian sambutan dan berdiskusi mengenai kebijakan akademik.(SPs/arni)