Yogyakarta, Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada menggelar ujian terbuka untuk promosi doktor bagi Nuryuda Irdana dari Program Studi Kajian Kepariwisataan di Auditorium Sekolah Pascasarjana, pada Selasa (12/11/2019).
Dalam kesempatan ini, Nuryuda menyampaikan hasil riset disertasinya yang berjudul Model Implementasi Mesin EDC Perbankan di Pasar Tradisional Ikon Wisata Belanja di Wilayah Yogyakarta dan Surakarta. Nuryuda menyampaikan bahwa Yogyakarta dan Surakarta adalah kota di Indonesia yang memiliki keunikan budaya yang kemudian menjadikannya sebagai daerah tujuan wisata belanja di pasar tradisonal. Kemudian Yogyakarta dan Solo memiliki kesamaan daya tarik pariwisata diantaranya keraton, mesjid agung, dan pasar tadisional yang juga menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu Pasar Beringharjo dan Pasar Klewer.
Namun walaupun nominal transaksi di kedua pasar tradisional tersebut relatif besar, masih ada pedagang yang enggan untuk menggunakan mesin Elecronic Data Centre (EDC) perbankan dan memilikih untuk melakukan transaksi dengan cara tradisional (tunai). Maka dari itu, Nuryuda bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi kemauan pedagang di pasar tradisional ikon wisata belanja di wilayah Yogyakarta dan Surakarta untuk menggunakan mesin EDC perbankan dan menyusun model implementasi mesin EDC perbankan di pasar tradisional yang menjadi ikon wisata belanja di wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
Berdasarkan penelitian disertasi Nuryuda ini, variabel yang mempengaruhi penggunaan mesin EDC perbankan di pasar tradisional Beringharjo Yogyakarta dan Klewer Surakarta, secara berurutan berdasarkan bobotnya adalah kemudahan, kegunaan, dan keamanan. Fitur dan bentuk mesin memberikan kontribusi terbesar terhadap variabel kegunaan dan omzet.
Kemudian, model implementasi mesin EDC perbankan di pasar tradisional ikon wisata belanja di Yogyakarta dan Surakarta dilakukan dalam tiga fase yaitu fase pengembangan produk (product development) dan penyediaan mesin EDC perbankan yang memiliki fitur dan bentuk yang mudah dipahami dan dioperasionalkan (user friendly), fase sosialisasi implementasi mesin EDC yang dilakukan secara simultan oleh instansi-instansi terkait, dan fase pelatihan teknis penggunaan mesin EDC.
Hasil disertasi ini disampaikan oleh Nuryuda dihadapan pimpinan sidang, tim promotor, tim penguji, dan tamu undangan. Nuryuda dinyatakan lulus sebagai doktor dengan predikat Sangat Memuaskan. (SPs/Azrina)