Kunci Mengendalikan Pandemi menurut Philips Vermonte

Jogja SpsUGM (24/3/2021) Sekolah Pascasarjana UGM kembali mengadakan acara The 11th International Graduate Student and Scholars Conference in Indonesia (IGSSCI) dan dilaksanakan selama 2 hari, 24 - 25 Maret 2021 dengan tema "Culture, Technology, and Social Transformation in the Quest for Human Dignity." 

Pemateri pertama,  Philip Vermonte Ph.D (keynote speaker) dan Plennary session oleh  3 speaker,  Maharani Hapsari Ph. D (Universitas Gadjah Mada),  Assoc. Proffesor Zeeda Muhammad, (Universitas Malaya, Malaysia), dan Fachkruddin Majeri Mangunjaya, Ph.D (Universitas Nasional) dilanjutkan agenda kedua adalah parallel session yang terdiri dari pemaparan paper dari masing – masing presenter yang dibagi dalam 4 panel

Acara ini dibuka oleh Rektor UGM, dalam sambutannya Prof. Ir Panut Mulyono M. Eng menyampaikan bahwa arti tema yang diangkat dalam acara IGSSCI ini sebagai bentuk relevansi untuk berkontribusi menghadapi pandemic dan beliau berharap paper yang dihasilkan oleh peneliti dapat menjadi referensi akademik untuk menjawab berbagai persoalan akibat pandemic

Sementara itu keynote Speaker Philip Vermonte Ph.D dalam pemaparannya menyampaikan bahwa ada 3 poin penting yang perlu dilakukan agar dapat meminimalisir dampak pandemic, yang pertama yaitu pemerintah perlu meningkatkan kapabilitas agar mampu bertindak cepat menghadapi kondisi pandemic, hal ini terbukti beberapa negara demokratis dapat melakukannya seperti Taiwan, Singapura, dan jepang, negara ini bisa dikatakan sukses dalam menangani pandemic dikarenakan memiliki kultur dan tata pemerintahan yang disiplin dan kapasitas sumber daya penelitian yang besar. 

Kedua, pemerintah perlu melakukan intervensi untuk akselerasi teknologi selama pandemi terutama dibidang Pendidikan dan layanan kesehatan, dan yang ketiga minimnya budaya riset sehingga Indonesia perlu berbenah, dilihat dari rasio RnD (Research and development ), Indonesia hanya memiliki rasio sebesar 0,226 persen dan tergolong rendah dibandingkan negara – negara di Asia Timur yang memiliki rasio tinggi dan terbilang sukses mengendalikan pandemic seperti Korsel, Jepang, Taiwan, cina dan Singapura.

Acara yang dibagi dalam dua agenda inti ini diikuti oleh sekitar 130 peserta dari berbagai kalangan, baik dalam dan luar negeri. (SPs/Sefty/arni)